Di dermaga yang beku
suatu pagi :
Tinta ini tak lama lagi padam
Seumpama kisah kita
Yang tak lagi di bisikkan dedaunan
Bebutiran embun pun cepatlah surut
Enggan mendengar, walau lirih
Tinta ini tak lama lagi padam
Tapi, luka-luka itu masih membatu
Bait membait di helai waktu
Perih runtuh dan terus runtuh.
"Bakar ia dari dadamu, Bodoh !!"
Ya, itu lisanmu.
Kau pun seperti tinta ini
Tak lama lagi padam.
Ah !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar